Banyak orang tua mendambakan untuk memberikan pendidikan yang baik
sebagai bekal si anak di kemudian hari. Dengan rendahnya suku bunga
tabungan bank Singapore dan tingginya inflasi biaya pendidikan, akan
sangat berat untuk mengumpulkan dana pendidikan bagi si anak apabila
kita hanya mengandalkan tabungan bank sebagai instrument satu-satunya.
Beberapa instrument yang lazim digunakan untuk tujuan pendidikan
anak adalah tabungan pendidikan (endowment), tabungan investasi
reksadana, investasi saham langsung. Setiap instrument memiliki pro dan
kons dan perlu dipertimbangkan tingkat risiko dalam berinvestasi seperti
reksadana dan saham. Reksadana memiliki pilihan yang cukup luas,
misalnya reksadana yang focus ke per negara: China, India, region: Asia,
Emerging Market, atau per sector misalnya property, komoditas.
Sedangkan untuk tabungan pendidikan (endowment) memiliki jangka waktu tertentu yang mengikat dan returnnya lebih terprediksi.
Ada juga sebagian orang tua yang menggunakan real asset seperti
property: Tanah, rumah, dengan harapan nilai property akan terapresiasi
di masa datang.
Oiya, biaya pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan
kuliah ya. Karena untuk pendidikan dari SD sampai SMA, dengan
perhitungan anak masuk ke sekolah negeri, biayanya tidak terlalu tinggi,
apalagi untuk yang sudah menjadi PR (permanent resident).
Universitas di Singapura menyediakan tuition grant untuk
Singapore Permanent atau International Students sehingga pembayaran
tuition fee disubsidi pemerintah. Tetapi, mahasiswa yang mendapatkan
tuition grant, setelah lulus universitas harus bekerja di perusahaan
teregistrasi di Singapore selama 3 tahun.
Berikut ini biaya pendidikan di universitas pemerintah yang terkemuka di Singapore:
Data diambil dari SINI
SMU
Data diambil dari SINI
NUS
Data diambil dari SINI
NTU = $26,240 - $29,110. NUS = biaya total (to be advised). SMU S$32,510 p.a.
Perhitungan berdasarkan uang sekolah SMU=$32,510 per tahun, tanpa subsidi pemerintah. Biaya SMU lebih tinggi dibandingkan NTU.
Perhitungan berdasarkan uang sekolah SMU=$32,510 per tahun, tanpa subsidi pemerintah. Biaya SMU lebih tinggi dibandingkan NTU.
Dengan inflasi = 5% p.a., biaya sekolah dalam 18 tahun kemudian
adalah = $78,239 per tahun. Biaya total selama 4 tahun = $312,956.
Apabila instrument yang kita gunakan adalah tabungan di bank
dengan suku bunga = 0.125% per tahun, berarti kita perlu menabung =
$1,585 per bulan selama 18 tahun.
Apabila instrument yang kita gunakan adalah jenis investasi dan
asumsi proyeksi return = 5% per tahun, kita perlu menyisihkan = $927 per
bulan. Proyeksi return = 7 % per tahun, sisihkan = $767 per bulan.
(Asumsi return 5% berdasarkan investasi beresiko rendah – sedang dan 7% berdasarkan investasi risiko sedang – tinggi).
Apabila kita menunda-nunda, dan memulai investasi ketika anak
berusia 10 tahun, berarti kita hanya memiliki sisa waktu 8 tahun untuk
akumulasi:
Return 5%, sisihkan = $2,731 per bulan. Return 7%, sisihkan = $2,541 per bulan.
Di sini terlihat jelas bahwa waktu adalah teman kita dalam
berinvestasi. Ditambah lagi, dalam dunia investasi, semakin lama waktu
kita berinvestasi akan semakin baik karena adanya sistem "Dollar Cost
Averaging".
Dari ilustrasi di atas, instrument yang kita gunakan dan waktu
berapa lama akumulasi memegang peranan penting untuk mengumpulkan dana
pendidikan anak.